
Ia
berupaya menciptakan tong sampah cantik agar masyarakat tertarik
menggunakannya. Suara gaduh terdengar bertalu-talu. Semakin melengking saat berada dekat
bibir showroomnya. Dari tumpukan tong terlihat sosok separuh baya
tengah asik bekerja. Keringat menetes deras dari keningnya.
Keahlian Sobirin menciptakan tong sampah cantik dan memikat cukup
popular di Kota Depok. Sebab, ia berhasil membuat tong sampah yang
kreatif. "Setiap hari saya bikin tong sampah. Nggak ada kerjaan lain,"
kata Sobirin di bengkel produksinya, Jalan Raya Sawangan, Kelurhan
Rangkapan Jaya, Depok.
Dalam sehari, kata Sobirin, dia dapat membuat sekitar lima tong sampah
kreatif. Dengan pelbagai model yang dibutuhkan. Tak jarang ia
menyelesaikan tong sampah sesuai pesanan. Semua tong-tong sampah ini,
kata dia, dibuat seorang diri. Tanpa pekerja tambahan. Padahal untuk
menyelesaikan satu buah tong butuh tenaga ekstra. "Awalnya tong-tong
bekas itu harus dibersihkan dan diperbaiki bentuknya. Baru kemudian
diolah," terang ayah enam anak ini.
Menariknya, tutur Sobirin, semua bahan baku tong sampah berasal dari
barang bekas. Dapat berbentuk tong berbahan logam atau pun tong berbahan
plastik. Keduanya dapat diolah menjadi tong sampah kreatif. Sobirin
mengungkapkan bahan baku membuat tong sampah kreatif itu diperoleh dari
sejumlah pemulung. Tak jarang pula didapat dari pabrik atau toko yang
tak lagi menggunakan tong-tong tersebut.
Bahan baku itu pun, tambah dia, dapat langsung diolah semenarik mungkin.
Dengan memberikan ornamen dan motif yang kreatif pada bagian luar tong.
Agar lebih cantik tong tersebut dikreasikan dengan bentuk tambahan.
"Biasanya saya kasih penutup tong sampah. Ada juga yang saya tambahkan
dengan tiang-tiang penyangga. Agar bisa bergerak bebas," kata dia.
Motif yang ditampilkan Sobirin cukup beragam. Ada yang menggunakan motif
bunga, kombinasi warna dan sebagainya. Sehingga tong-tong sampah itu
menjadi lebih berbeda. Upaya itu, tambah Sobirin, sengaja dilakukan agar
memberikan citra tersendiri dari fungsi tong sampah. Sekaligus
memberikan kesan cantik pada lingkungan disekitar tong sampah. "Kalau
tidak ada motifnya terasa begitu kumuh. Orang pun jadi malas gunakan
tong sampah. Makanya perlu sentuhan seni," ujarnya.
Ia menambahkan, biasanya tong sampah didisain sesuai pesanan. Beberapa
konsumennya bahkan ada yang meminta motif fauna atau pun tema-tema
tertentu. Tapi tak sedikit konsumen yang lebih menyukai motif biasa,
tanpa sentuhan seni yang berlebihan. Misalkan saja, kata Sobirin,
konsumen dari lingkungan institusi sekolah meminta motif pesan. Dengan
memberikan tulisan-tulisan yang bermuatan inspirasi atau semangat.
Berbeda dengan motif yang dipesan kantor-kantor pemerintah. "Sehari saya
bisa terjual 2-3 unit. Tapi bakal meningkat saat akhir pekan. Bisa
mencapai 5 unit tong sampah yang dibeli konsumen," ucapnya.
Yang lebih menarik, papar Sobirin, pesanan tong sampah melonjak secara
tiba-tiba jelang penilaian Adipura. Pesanan tong sampah itu bisa
melonjak drastis. Kebanyakan, tegas dia, pemesannya adalah kalangan
pemerintahan. Untuk kebutuhan kantor dan tempat pelayanan publik. "Saya
pernah mendapat order 400 tong sampah. Itu kan banyak jumlahnya," ucap
pria yang telah dua tahun menggeluti usaha ini.
Untuk harga jual, Sobirin mengaku tidak memberikan bandrol yang berbeda,
tergantung besar dan uniknya tong sampah tersebut. Ukuran sedang biasa
dijual seharga Rp350 ribu. Sedangkan yang lebih besar bisa mencapai Rp
500 ribu per unit. "Kalau yang ukuran kecil tapi hanya satu tong dijual
Rp 150 ribu-an," ujarnya.
Dari hasil penjualan tong tersebut, Sobirin mendapatkan untung yang
relatif baik. Bahkan tiga dari enam anaknya telah berhasil duduk di
bangku perguruan tinggi. "Yang namanya rizki, nggak tahu darimana
datangnya," katanya sambil tersenyum.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung. Silakan berikan komentarmu...