
Pasalnya, kebutuhan daging sapi dan kambing di Kota Depok masih belum terpenuhi. "Kebutuhan daging sapi dan kambing di Depok cukup tinggi. Cuma memang kita belum mampu memenuhinya, apalagi saat hari raya," kata Pradi, Kamis (14/2).
Pradi mengatakan, kebutuhan masyarakat Depok akan daging sapi dan
kambing sampai hari ini belum dapat tercukupi. Terlebih lagi, terang
dia, saat hari raya Idul Adha. Kebutuhan daging sampai mencapai 17 ribu
ekor. Sementara peternak Depok baru bisa menyediakan 10 ribu ekor. Ia
bahkan mampu menjual sebanyak 250 ekor sapi dan 500 ekor kambing di
hari raya. "Saya ada peternakan sapi di Tonjong, Bojong Gede yang
diperuntukkan untuk pembesaran. Memang setahun kita baru memanennya atau
menjualnya, tapi kalau keuntungan mencapaiu Rp 500 juta ya
alhamdulillah," ucapnya.
Pradi mengungkapkan, harga sapi dan kambing cenderung naik setiap waktu.
Apalagi, untuk kambing Garut. Pokoknya bisnis peternakan memiliki
prospek ekonomi yang cerah. Ia menambahkan, saat ini kambing Garut untuk
konsumsi bisa Rp 4 juta per ekor. Sedangkan, untuk tradisi di tempat
asal bisa sampai puluhan juta. Dikatakannya, jika peternakan ini melalui
ternak plasma, maka akan menguntungkan.
Selain itu, untuk permintaan ikan tawar seperti: ikan lele, gurame, dan
ikan emas di pasaran cukup ramai. Bahkan, ia mengaku kewalahan melayani
permintaan ikan lele untuk wilayah Jakarta. "Kita ini selalau ditantang
sama pengusaha rumah makan di Jakarta, mampu berapa ton suplay ikan ke
Jakarta. Padahal, kemampuan kita terbatas. Ya maklum saja, untuk lele
cukup banyak peminatnya. Coba lihat, warung pecel lele dimana-mana.
Pembudidayaannya juga cukup singkat, untuk pembesaran hanya butuh waktu
70 hari sudah bisa dipanen. Biasanya, ukuran satu kilo tujuh ekor. Kalau
masalah pakan, bisa saja dicarikan alternative lainnya," terang Pradi.
Pradi menilai, sampai saat ini Pemkot Depok belum menginventarisir para
peternak dan pembudidaya ikan. Biasanya, mereka hanya melakukannya saat
menjelang Hari Raya Idul Adha saja. "Bagaimana, ini bisa dijadikan
pembinaan dari pengembangan bisnis dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Terutama, bagi pelaku UKM yang dapat disinergikan dalam peternakan dan
perikanan. Apalagi, di Depok masih banyak sector kuliner yang belum
tergarap dengan baik," katanya sinis.
Sebelumnya Kepala Distanak, Zalfinus Irawan mengungkapkan kebutuhan
masyarakat Depok pada sapid dan kambing cenderung naik. Terlebih,
lanjutnya, saat menjelang Hari Raya Idul Adha. Dirinya mencontohkan,
jumlah keseluruhan hewan yang diperiksa tahun 2012 mencapai 19.328
ekor dan tahun lalu sebanyak 17.526 ekor. "Dalam pemenuhan kebutuhan
sapi dan kambing masih banyak mendatangkan dari luar. Itu dilakukan,
karena Depok belum mampu memenuhi permintaan," terangnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung. Silakan berikan komentarmu...