Siti selaku koordinator TIM peduli lingkungan SMA N 1 Depok
mengatakan bahwa kepedulian ini sudah dimulai sejak tahun 2005. Pihaknya
selalu melakukan perbaikan-perbaikan agar lingkungan sekitar selalu
terlihat bersih, sehat, indah, asri, dan rindang. “Sebelum tindakan ini
dilakukan, kami selalu membuang sampah ke tempat sampah. Sehingga sampah
tertimbun dalam waktu yang lama dan menimbulkan bau. Dengan kejadian
tersebut, kami sepakat untuk mulai memilah serta melakukan daur ulang
sampah agar tetap berguna,” pungkasnya saat ditemui di Aula Lantai 1
Balaikota Depok, Kamis (06/01/2014).
Sekolah berbudaya lingkungan ini kemudian mencanangkan agar tempat
sampah terbagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan non organik.
Setelah itu, pada tahun 2013 pemilahan sampah ini semakin berkembang dan
mulai melakukan daur ulang sampah.
“Alhamdulillah anak-anak selalu melakukan perubahan dan mulai
menciptakan alat pegolahan sampah. Saat ini sudah tersedia alat pemecah
botol dan pengolah kompos,” tambah Siti.
Sampah-sampah
yang berasal dari daun diproses menjadi kompos menggunakan alat
ecofitness. Untuk sisa makanan dari kantin diproses menggunakan mini
komposer. Mereka juga melakukan daur ulang kertas. Kegiatan tersebut
dilakukan setiap hari Sabtu, sehingga tidak mengganggu proses belajar
mengajar.
Selain beberapa hal di atas, sampah plastik dan makanan basi juga
diproses agar bemanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Sampah plastik
dijadikan tas sedangkan makanan basi diolah menjadi karya seni. Hasilnya
diletakkan di galeri khusus dan akan diperjual belikan.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung. Silakan berikan komentarmu...