
Menurut dia, masa pengembangan biak binatang yang dianggap sebagai
pembawa keberuntungan itu relatif singkat. Masa produksi telur jangkrik
hanya memerlukan waktu 14 hari. Hasilnya bisa langsung diperdagangkan.
"Dalam satu bulan saja saya dapat mengantongi keuntungan bersih Rp1
juta," ungkap Mulyadi.
Mulyadi menuturkan, jangkrik untuk pakan ikan dan burung memerlukan
waktu lebih lama, sekitar dua sampai tiga bulan. Biasanya, kata dia,
dalam siklus hidup jangkrik, si betina mampu memperoduksi 500 butir
telur. Dia menambahkan, modal awal dalam pengembangan usaha budidaya
jangkrik tidak terlalu besar, jika di bandingkan membeli bisnis
waralaba. Hanya mengeluarkan dana sebesar Rp400 ribu. "Asalnya
jangkrik ini didapat dari wilayah Bekasi," cerita Mulyadi.
Awalnya, lanjut Mulyadi, jangkrik masih berbentuk induk, diternakkan
hingga bertelur kembali. Saat ini, sudah ada 17 kotak jangkrik yang
siap panen. Biasanya, dia menjual satu kilogram dengan isi 2000
jangkrik seharga Rp 32000. "Wilayah pemasarannya ke Jakarta dan juga
Depok," katanya.
Mulyadi mengakui kalau usaha budidaya jangkrik dapat menjadi peluang
bisnis yang sangat menggiurkan. Baik sebagai usaha sampingan maupun
usaha berskala besar. Apalagi, sambungnya, setelah ditemukan adanya
kandungan zat-zat penting yang sangat bermanfaat dalam tubuh jangkrik.
"Jangkrik tidak hanya sebagai pakan burung kicauan dan ikan, tetapi juga
sebagai bahan baku industri. Jangkrik memang hewan mungil, namun jika
jeli melihat peluang bisnis. Bukan mustahil menghasilkan keuntungan yang
besar. Terlebih lagi ternak jangkrik tidak memerlukan tempat yang
lebar, sehingga bisa dijadikan usaha sampingan di rumah," katanya.
Mulyadi mengatakan, sekalipun saat ini banyak pembudidaya jangkrik yang
menjadi pesaingnya, namun dirinya tetap bertahan. Terlebih lagi, di
daerahanya sudah banyak yang mulai bertenak jangkrik. "Saya usaha ini
sejak 1998. Memang banyak sekali yang beternak jangkrik. Hampir di
seluruh wilayah tempat tinggal saya, mata pencahariannya beternak
jangkrik. Ini dikarenakan modalnya sedikit, pemeliharaannya yang sulit
dan untungnya lumayan," akunya.
Ia memberikan tips dalam beternak jangkrik. Pertama, kebersihan kandang
jangkrik harus terus menerus diperhatikan. Jangkrik mudah terserang
penyakit diare. Jadi kandang yang berbentuk kotak kardus harus selalu
dibersihkan. Kedua, lokasinya harus tenang, tidak boleh ada kebisingan.
Ketiga, kandang harus mendapat sirkulasi yang baik, hindari mendapat
sinar matahari secara langsung. "Mengenai makanan untuk jangkrik berikan
dedek saja. Paling kendala yang sering dihadapi petani adalah jika
jangkrik sudah sakit seperti diare harus langsung dibuang dan
dimusnahkan," tandas Mulyadi.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung. Silakan berikan komentarmu...