At-Depok| Warga Depok berharap Pemkot Depok dapat menyediakan tempat sebagai ajang warga Depok untuk menyalurkan bakat seninya. Hal itu disampaikan Ketua Majelis Wakil Cabang NU Bojongsari, Badrudin. Menurut Badrudin, seni dan kreativitas masyarakat sangat tinggi nilainya. Sehingga, membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah Kota Depok.
“Masyarakat butuh ajang menyalurkan kreatifitas seni dan budaya. Jangan sampai, dengan pengaruh budaya sekuler bisa menggerus tradisi maupun budaya lokal,”ujarnya di Pesantren Yatim Al-Kamilah, Rabu (6/3/14). Badrudin menyatakan bahwa dalam ajang perlombaan seni yang melibatkan masyarakat, biasanya dibanjiri massa. Contohnya saat penyelenggaraan festival marawis diikuti 20 peserta se-Jabotabek Depok. Sedangkan, untuk Parade Hadrah dan Kasidah diikuti 50 peserta. Saat itu tidak ada tempat khusus untuk menyelenggarakan acara tersebut.
“Memang saat ini baru kesenian Islami yang bisa kita garap. Kedepannya, kita juga berharap bisa melestarikan kesenian tradisional Kota Depok seperti: tari dan lainnya,”paparnya.
Hal serupa diutarakan pemilik sanggar tari Ayodya Pala Baas Cihnosuweko. Ia mengaku prihatin dengan kondisi remaja yang minim dalam penyaluran kreatifitasnya. Terlebih lagi, di Depok belum memiliki gedung seni dan pertunjukan. Selain itu, pelaku seni di Depok juga kurang bisa mengembangkan kreativitasnya.
“Kita tiap bulan mengadakan ajang pentas seni, kreatifitas yang diperuntukkan bagi umum. Mulai dari tari, nyanyi, modern dance, pin box dan lainnya. Kegiatan itu justru bertempat di salah satu pusat perbelanjaan, dan ramai dikunjungi penonton. Hampir setahun berjalan, tapi belum ada campur tangan dari Pemkot Depok,” tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung. Silakan berikan komentarmu...