Tingginya intensitas hujan yang
terjadi beberapa waktu ini mengakibatkan wilayah di sekitar Kota Depok
mengalami banjir. Namun, bencana yang terjadi masih dalam kondisi yang
wajar tidak separah beberapa wilayah di luar Kota Depok mengalami banjir
yang tinggi seperti Jakarta dan Manado.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Bina
Marga Dan Sumber Daya Air (Dibimasda), Herry R Gumelar mengatakan bahwa
banjir yang terjadi di Kota Depok ini karena kapasitas saluran yang
tidak mencukupi.“Teknisnya, banjir itu terjadi akibat curah hujan yang tinggi serta daya tampung saluran yang tidak memadai. Hal tersebut karena adanya penyempitan di sejumlah wilayah,” tuturnya pada Rabu (22/01/2014).
Menurutnya, Kota Depok dahulu sebatas
wilayah pertanian. Namun saat ini menjadi kota irigasi karena adanya
penyempitan dibanyak faktor. Dengan begitu beberapa tempat menjadi rawan
banjir. Hingga kini jumlah lokasi rawan banjir di Kota Depok sebanyak
54 titik.
“Banyak upaya yang kami lakukan untuk
mengurangi terjadinya banjir. Setiap tahun selalu ada perbaikan ditempat
rawan bencana. Sehingga jumlahnya semakin menurun. Tahun 2013 lalu,
rencana penanggulangan titik banjir yang ada pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebanyak dua titik. Namun kami sanggup
menyelesaikan 10 titik,” tambah Herry.
Pihaknya akan melakukan perbaikan
kembali di tahun ini hingga 10 titik. Perbaikan yang dilakukan tidak
hanya melakukan pembuangan aliran air ke hilir. Tetapi juga melakukan
upaya deposit air ke sumur imbuhan. Hingga saat ini Depok sudah memiliki
empat sumur imbuhan yaitu di Jalan Merdeka Sukmajaya, Balaikota Depok,
Perumahan Agatis, dan Rangkapan Jaya Baru. Dengan keadaan seperti itu,
diharapkan tidak ada lagi bencana yang terjadi di Kota Depok.
(Diskominfo/Indri)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung. Silakan berikan komentarmu...